Jumat, 14 Maret 2008

makalah keanekaragaman mush alami

KEANEKARAGAMAN SERANGGA MUSUH ALAMI
DI LAHAN RAWA

S.Asikin1, Sri Wahyuni2 dan A.N. Ardiwinata2

1) Peneliti Balittra
2) Peneliti Balingtan

RINGKASAN

Di lahan pasang surut dan lebak ditemukan jenis musuh alami (parasitoid dan predator) yang terdiri dari beberapa ordo, tetapi yang dominan ditemukan antara lain : Arachnida, Odonata, Orthoptera, Coleptera, Diptera Dermaptera dan Hymenoptera. Selain pada tanaman padi serangga parasitoid dan predator juga cukup banyak ditemukan pada tumbuhan liar pasang surut seperti pada purun tikus (Eleocharis dulcis), rumput bulu babi (Eleocharis retroflata), kelakai (Stenochiaena palutris), perupuk (Phragmites karka), rumput bundung (Scirpus grosus), rumput purun kudung (Lepironea articulata), banta (Leersia hexandra) dan kumpai bura-bura (Panicum refens). Dari beberapa jenis gulma atau tumbuhan tersebut ada yang berfungsi sebagai inang alternatif hama dan sebagai tempat berlindungnya/habitat dari musuh-musuh alami. Misalnya tumbuhan purun tikus merupakan tanaman perangkap bagi penggerek batang padi dalam meletakkan telurnya dan disamping itu pula berperan sebagai habitat/perumahan bagi beberapa jenis musuh alami terutama jenis parasitoid dan predator dapat dilestarikan dengan menggunakan gulma purun/rumput purun tikus (Eleocharis dulcis) pada lahan basah/bawah dan kumpai bura-bura (Panicun repens) pada lahan atas, kedua jenis gulma ini juga bermanfaat sebagai tanaman alternatif untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu gulma purun/rumput purun tikus (Eleocharis dulcis) pada lahan basah/bawah dan kumpai bura-bura (Panicun repens) harus dipertahankan keberadaannya sebatas untuk keperluan konservasi/pelestarian musuh alami.



PENDAHULUAN

Sebagaian besar dari kelas serangga merupakan hama dalam bidang pertanian atau sebagian jasad yang merugikan manusia. Tetapi sebagian lainnya menguntungkan manusia salah satunya dapat membantu menekan populasi hama atau musuh alami yaitu predator, parasitoid dan patogen.
Gabriel et.al (1986) dalam Asikin (2001), melaporkan bahwa di lahan pasang surut Kalimantan Selatan dan Tengah diketahui kurang lebih 62 spesies serangga musuh alami (parasitoid dan predator) pada pertanaman padi dan tumbuhan liar lainnya antara lain dari ordo Arachnida, Odonata, Orthoptera, Coleptera, Diptera Dermaptera dan Hymenoptera.

Pada tumbuhan liar di lahan pasang surut seperti pada purun tikus (Eleocharis dulcis), rumput bulu babi (Eleocharis retroflata), kelakai (Stenochiaena palutris), perupuk (Phragmites karka), rumput bundung (Scirpus grosus), rumput purun kudung (Lepironea articulata), banta (Leersia hexandra) dan kumpai bura-bura (Panicum refens) dan ciplokan (Physalis angulata L). Dari beberapa jenis gulma atau tumbuhan tersebut ada yang berfungsi sebagai inang alternatif hama dan sebagai tempat berlindungnya/habitat dari musuh-musuh alami. Menurut Asikin et al., (2001), bahwa pada rumput purun tikus (E. dulcis) banyak ditemukan jenis musuh alami yaitu antara lain jenis parasitoid (Telenomus rowani, Tetrastichus schoenobii dan Trichogramma sp. dan jenis predator yaitu dari Ordo Arachnida, Coleoptera, Diptera, Orthoptera, Odona, Hemiptera, jenis semut hitam dan disamping itu pula ditemukan jenis hama yaitu penggerek batang padi, belalang hijau dan wereng putih (Covana spectra).
Makalah ini bertujuan untuk menginformasikan keragaman musuh alami di lahan rawa pasang surut dan rawa lebak.

Serangga Musuh Alami di Lahan Pasang Surut

Parasitoid

Dilaporkan bahwa populasi parasitoid masih banyak ditemukan di daerah pasang surut (Tabel 1), karena penggunaan pestisida relatif sedikit bahkan ada di beberapa derah yang tidak menggunakannya. Jumlah parasitoid Telenomus rowani dan Tetrastichus schoenobii dalam satu kelompok telur penggerek batang padi putih berkisar antara 8-29 ekor dengan tingkat parasitasi berkisar antara 10-36%

Tabel 1. Parasitoid serangga hama di lahan pasang surut Kal-Sel
Spesies
Famili
Populasi



Ischnojoppa luteator
Ichneumonidae
++
Xanthopimpla punctata
Ichneumonidae
++
Goryphus sp
Ichneumonidae
+
Trathala sp
Ichneumonidae
+
Cremnops sp
Ichneumonidae
+
Telenomus rowani
Scelionidae
+++
Tetrastichus schoenobii
Scelionidae
++
Trichogramma sp
Trichogrammatidae
++
Anatrichus sp
Chloropidae
++
Apenteles sp
Braconidae
++
Elasmus sp
Eulophidae
++
Itoplectis narangae
Ichneumonidae
+
Stenobracon sp
Braconidae
++
Trianguliper sp
Bethylidae
+
Pipunculus sp
Pipunculidae
++
Sumber : Gabriel et.al (1986) dalam Asikin (2001) Ket :+++ = tinggi, ++ = sedang, + = rendah

Predator

Di lahan rawa pasang surut dijumpai beberapa jenis predator pemakan serangga (Tabel 2), diantaranya ordo Arachnida (laba-laba) yang paling banyak dijumpai. Kehadiran laba-laba pada pertanaman padi merupakan syarat utama, karena predator ini mampu memangsa 2-3 serangga per hari dan dalam waktu yang relatif singkat dapat menghasilkan turunan yang banyak sehingga dapat mengimbangi populasi hama serangga. Menurut Shepard et.al., (1987), Lycosa pseudoanulata mampu menghasilkan 200-400 keturunan dalam masa 3-5 bulan, Oxyopes javanus dan Oxyopes lineatipes menghasilkan 200-350 keturunan dalam masa 3-5 bulan sedang Tetragnatha hidup selama 1-3 bulan dan dapat bertelur 100-200 butir. Seperti halnya laba-laba, capung juga merupakan predator yang cukup tinggi populasinya terutama Agrionemis femina femina, Ischnura segegalensis dan Orthetrum sabina sabina, namun data tentang perkembangbiakannya dan kemampuannya dalam menekan hama serangga belum banyak diketahui.

Tabel 2. Jenis Predator di Lahan Pasang Surut Kalimantan Selatan
Ordo/Spesies
Famili
Populasi
Diptera


Anatrichus pygmaeus
Chloroipidae
+++
Poecilotraphera taeniata
Platysomatidae
++
Coleoptera


Ophionea indica
Carabidae
++
Ophionea ishii ishii
Carabidae
+++
Paederus fuscipes
Staphylinidae
+++
Hapalochrus rufofasciatus
Malachiidae
++
Orthoptera


Conosephalus longipennis
Tettigoniidae
+++
Metioche vittaticollis
Gryllidae
+++
Anaxipha longipennis
Gryllidae
++
Odonata


Agriocnemis femina femina
Agrionidae
+++
Ischnura senegalensis
Agrionidae
++
Orthetrum sabina sabina
Libellulidae
++
Tholymis tillarga
Libellulidae
+
Neorothemis fluctuans
Libellulidae
+
Rhodothemis rufa
Libellulidae
+
Rhyothemis phyllis phyllis
Libellulidae
+
Hemiptera


Mesovelia sp
Mesovelidae
++
Hydrometra sp
Hydrometridae
+
Microvelia sp
Veliidae
++
Paraplea sp
Pleidae
+
Micronecta sp
Corixidae
+
Limnogonus fossarum
Gerridae
+
Limnogonus nitidus
Gerridae
+
Cytorhinus sp
Miridae
++
Arachnida


Araneus inustrus
Araneidae
+
Argiope catenulate
Araneidae
++
Neoscona mukerjei
Araneidae
+
Neoscona theisi
Araneidae
+
Oxyopes javanus
Oxyopidae
+++
Oxyopes lineatipes
Oxyopidae
+
Leucage decorata
Tetragnathidae
+
Tetragnatha mandibulata
Tetragnathidae
+++
Tetragnatha javana
Tetragnathidae
++
Tetragnatha maxillosa
Tetragnathidae
++
Tetragnatha nitens
Tetragnathidae
+
Tetragnatha virecens
Tetragnathidae
+
Tetragnatha japonica
Tetragnathidae
++
Lycosa pseudoannulata
Lycosidae
+++
Pardosa sumatrana
Lycosidae
+
Pardosa sp
Lycosidae
+
Oxyopes javanus
Oxyopidae
++
Oxyopes lineatipes
Oxyopidae
++
Clubiona sp
Clubiodae
+
Bianor sp
Salticidae
+
Auophyrs sp
Salticidae
+
Phidipus sp
Salticidae
++
Phlegra sp
Salticidae
+
Plexippus sp
Salticidae
+
Zygoballus sp
Salticidae
+
Callitrichia sp
Linyphiidae
++
Sumber : Gabriel et.al (1986) dalam Asikin (2001) +++ = tinggi, ++ = sedang, + = rendah

Populasi O.ishii ishii, P.fuscipes dan Hapalochros rufofasciatus termasuk populasi yang tinggi namun muculnya tidak setiap saat. Dilaporkan bahwa jenis predator ini lebih banyak memakan larva penggulung daun, dalam satu hari mampu memangsa 3-5 larva. Sedangkan predator laba-laba yang paling dominant ditemukan adalah laba-laba rahang panjang (Tetragnatha mandibulata, T. javana dan T. maxillosa). Jenis capung jarum (Agriocnemis sp) mulai muncul setelah tanaman mulai rimbun karena capung dewasa umumnya terbang dibawah tajuk daun padi untuk mencari mangsa yang sedang terbang termasuk wereng pada tanaman.

Tumbuhan liar dan Musuh Alami

Tumbuhan Liar di lahan pasang surut

Menurut Budiman et.al (1988), melaporkan bahwa hasil observasi gulma di Kalimantan atau gulma yang dikoleksi di Balittra kurang lebih 550 spesimen gulma yang terdiri dari 55 famili, 132 genera dan 335 spesies yang teridentifikasi kurang lebih 208 spesies. Dari jumlah tersebut hampir 80 ditemukan pada lahan rawa pasang surut Kalimantan Selatan dan Tengah. Terdiri dari golongan berdaun lebar 110 spesies, rumput 40 spesies dan teki 31 spesies. Vegetasi gulma yang tumbuh dominan adalah rumput purun tikus (Eleocharis dulcis), rumput bulu babi (Eleocharis retroflata), kelakai (Stenochiaena palutris), perupuk (Phragmites karka), rumput bundung (Scirpus grosus), rumput purun kudung (Lepironea articulata), banta (Leersia hexandra) dan kumpai bura-bura (Panicum refens). Menurut hasil penelitian terhadap preferensi peletakan telur penggerek batang padi dijumpai 5 jenis tumbuhan/gulma yang disenangi oleh penggrek dalam meletakkan telurnya yaitu rumput purun tikus (Eleocharis dulcis), kelakai (Stenochiaena palutris), perupuk (Phragmites karka), rumput bundung (Scirpus grosus), rumput purun kudung (Lepironea articulata) selain gulma-gulma tersebut kumpai bura-bura (Panicun repens) juga merupakan rumputan tempat persinggahan bagi imago setelah meletakkan telurnya pada gulma-gulma tersebut

Serangga Musuh Alami pada Tumbuhan Liar di lahan Pasang Surut

Menurut Asikin et al (2001) pada tumbuhan purun tikus (E.dulcis) dan tumbuhan lainnnya ditemukan cukup bervasiasi jenis musuh alami yang terdiri dari jenis parasitoid dan predator (Tabel 3). Adapun jenis parasitoid yang paling dominan adalah parasitoid telur (T.rowani, Trichogramma sp dan T. Schoenobii), sedangkan parasitoid larva hanya jenis Apenteles sp. Jenis predator yang ditemukan adalah jenis laba-laba, capung, kumbang karabit dan belalang. Ketertarikan serangga hidup pada purun tikus tersebut diduga pada tanaman tersebut cukup banyak tersedianya makanan bagi musuh-muasuh alami tersebut. Seperti parasitoid telur, dimana pada purun tikus terbut cukup banyak tersedianya telur-telur penggerek batang, sehingga dapat mempertahan hidupnya. Menurut Asikin dan Thamrin (2000) dan Djahab (2000), kelompok-kelompok telur yang terperangkap pada purun tikus terparasit oleh parasitoid berkisar antara 7,5-38% bahkan dapat mencapai 66%.
Selain beberapa jenis musuh alami yang ditemukan pada gulma purun tikus ternyata gulma purun tikus ini merupakan bahan makan atau tempat makanan dari hama belalang (Oxya sp). Hasil pengamatan di lahan pasang surut Kalimanatn Selatan diketahui bahwa Oxya sp ini lebih menyukai gulma purun tikus dibandingkan tanaman lainya termasuk padi. (Asikin, 2005).

Tabel 3. Keragaan musuh alami pada gulma teki di lahan rawa pasang surut
Gulma/
Tumbuhan
Spesies
Ordo
Famili
Musuh alami
Ket
E.dulcis
Tetragnatha mandibulata
Arachnida
Tetragnathidae
predator
+++

Tetragnatha javanica
Arachnida
Tetragnathidae
predator
+

Lycosa sp
Arachnida
Lycosidae
predator
+++

Oxyopes sp
Arachnida
Oxyopidae
predator
++

Argiope sp
Arachnida
Araneidae
predator
++

Phidippus sp
Arachnida
Salticidae
predator
+

Hapalochrus sp
Coleoptera
Malaciidae
predator
+

Paederus furcipes
Coleoptera
Staphylinidae
predator
+++

Ophionea ishii ishii
Coleoptera
Carabidae
predator
+++

Microspis sp
Coleoptera
Coccinellidae
predator
++

Harmonia sp
Coleoptera
Coccinellidae
predator
+

Synharmonia sp
Coleoptera
Coccinellidae
predator
+

Agriocnemis femina femina
Odonata
Agrionidae
predator
++

Orthetrum sabina
sabina
Odonata
Libellulidae
predator
++

Tholymis tillarga
Odonata
Libellulidae
predator
+

Ischnura senegalensis
Odonata
Agrionidae
predator
+

Conocephalus
longipennis
Orthoptera
Tettigonidae
predator
++

Metioche sp
Orthoptera
Gryllidae
predator
++

Solenopsis sp
Hymenoptera
Formicidae
predator
++

Pipunculus sp
Diptera
Pipunculidae
predator
++

Anatrichus sp
Diptera
Chloropidae
predator
+

Apenteles sp
Hymenoptera
Braconidae
parasitoid
++

Trianguliper
Hymenoptera
Bethylidae
parasitoid
+

Itoplectis narangae
Hymenoptera
Ichneumonidae
parasitoid
+

Stenobracon sp
Hymenoptera
Braconidae
parasitoid
+

Telenomus rowani
Hymenoptera
Scelionidae
parasitoid
+++

Trichogramma sp
Hymenoptera
Trichogramma
tidae
parasitoid
++

Tetrastichus schoenobii
Hymenoptera
Eulophidae
parasitoid
+

Elasmus sp
Hymenoptera
Eulophidae
parasitoid
++

Xanthopimpla sp

Hymenoptera
Ichneumonidae
parasitoid
++

Lepironea articulata


T.mandibulata


Arachnida


Tetragnathidae


predator


+++

Lycosa sp
Arachnida
Lycosidae
predator
+++

Oxyopes sp
Arachnida
Oxyopidae
predator
++

Argiope sp
Arachnida
Araneidae
predator
+

Paederus forcipes
Coleoptera
Stapylinidae
predator
++

Ophionea ishii ishii
Coleoptera
Carabidae
predator
+

Verania lieata
Coleoptera
Coccinellidae
predator
+

Silonopsis sp
Hymenoptera
Formicidae
predator
+

Agriocnemis femina
femina
Odonata
Agrionidae
predator
++

Orthetrum sabina sabina
Odonata
Libellulidae
predator
++

Conocephalus longipens
Orthoptera
Tettigoniidae
predator
+

Pipunculus sp
Diptera
Pipunculidae
parasitoid
+

Telenomous rowani
Hymenoptera
Scelionidae
parasitoid
++

Tetrastichus schoenobii
Hymenoptera
Eulophidae
parasitoid
+

Trichogramma sp
Hymenoptera
Trichogramma
tidae
parasitoid
+

Trianguliper
Hymenoptera
Bethylidae
parasitoid
+
Scirpus grosus
Methioche sp

Orthoptera
Gryllidae
predator
++

Micraspis sp
Coleoptera
Coccinellidae
predator
++

Agriocnemis femina femina
Odonata
Agrionidae
predator
+

Orthetrum sabina sabina
Odonata
Libellulidae
predator
+

Tetragnatha mandibulata
Arachnida
Tetragnatidae
predator
++

Lycosa sp
Arachnida
Lycosidae
predator
++

Oxyopes sp
Arachnida
Oxyopedae
predator
+

Argiope sp
Arachnida
Araneidae
predator
+

Pipunculus sp
Diptera
Pipunculidae
parasitoid
++

Trianguliper
Hymenoptera
Bethylidae
parasitoid
+

Trichogramma sp
Hymenoptera
Trichogramma
tidae
parasitoid
+

Telenomous rowani
Hymenoptera
Scelionidae
parasitoid
++

Tetrastichus schonobii
Hymenoptera
Eulophidae
parasitoid
+

Paederus forcipes
Coleoptera
Staphylinidae
predator
+

Anatrichus sp
Diptera
Chloropidae
predator
++

Hapalochrus sp
Coleoptera
Malachiidae
predator
+

Phidippus sp
Arachnida
Salticidae
predator
+
Cyperus halpan
Tetragnatha mandibulata
Arachnida
Tetragnatidae
predator
++

Lycosa sp
Arachnida
Lycosidae
predator
++

Pipunculus sp
Diptera
Pipunculidae
parasitoid
+

Anatrichus sp
Diptera
Chloropidae
predator
+

Methioche sp
Orthoptera
Gryllidae
predator
+

Orthetrum sabina sabina
Odonata
Libellulidae
predator
+

Dolichoderus sp
Hymenoptera
Formicidae
predator
++

Solenopsis sp
Hymenoptera
Formicidae
predator
++
Cyperus iria
Methioche sp
Orthoptera
Gryllidae
predator
++

T.mandibulata
Arachnida
Tetragnatidae
predator
++

Anatrichus sp
Diptera
Chloropidae
predator
+

Dolichoderus sp
Hymenoptera
Formicidae
predator
++

Silonopsis sp
Hymenoptera
Formicidae
predator
++

Oxyopes sp
Arachnida
Oxyopedae
predator
+

Lycosa sp
Arachnida
Lycosidae
predator
+

Apenteles sp
Hymenoptera
Braconidae
parasitoid
+

Argiope sp
Arachnida
Araneidae
predator
+

Paederus forcipes
Coleoptera
Staphylinidae
predator
+

Dolichoderus sp
Hymenoptera
Formicidae
predator
++

Verania lieata
Coleoptera
Coccinilidae
predator
+

Silonopsis sp
Hymenoptera
Formicidae
predator
++

Agriocnemis femina femina
Odonata
Agrionidae
predator
+

Orthetrum sabina sabina
Odonata
Libellulidae
predator
+
Eleocharis congesta
T.mandibulata
Arachnida
Teragnathidae
predator
++

Lycosa sp
Arachnida
Lycosidae
predator
+

Oxyopes sp
Arachnida
Oxyopidae
predator
+

Dolichoderus sp
Hymenoptera
Formicidae
predator
++

Paederus furcipes
Coleoptera
Staphylinidae
predator
+

Anatrichus sp
Diptera
Chloropidae
predator
++

Verania lieata
Coleoptera
Coccinilidae
predator
+

Silonopsis sp
Hymenoptera
Formicidae
predator
++

Agriocnemis femina femina
Odonata
Agrionidae
predator
+

Orthetrum sabina sabina
Odonata
Libellulidae
predator
+
Cyperos compressus
T.mandibulata
Arachnida
Teragnathidae
predator
++

Verania lieata
Coleoptera
Coccinilidae
predator
+

Hapalochrus sp
Coleoptera
Malachiidae
predator
+

Pipunculus sp
Diptera
Pipunculidae
predator
+

Anatrichus sp
Diptera
Chloropidae
predator
++

Methioche sp
Orthoptera
Gryllidae
predator
++

Orthetrum
sabina sabina
Odonata
Libellulidae
predator
+

Dolichoderus sp
Hymenoptera
Formicidae
predator
++

Solenopsis sp
Hymenoptera
Formicidae
predator
++

Micraspis sp
Coleoptera
Coccinellidae
predator
+
Sumber : Asikin et.al (2001)
Ket : +++ Banyak, ++ Sedang + Sedikit

Serangga pada Tumbuhan Liar Bura-Bura (Panicum repens)

Bunga adalah bagian tanaman yang paling menarik bagi serangga karena bau dan warnanya dan mendapatkan makanannya seperti jenis Lepidoptera (kupu-kupu) sangat tertarik akan bunga terutama dalam mengisap sari makanan berupa nektar.
Hasil identifikasi jenis serangga yang berasosiasi dengan kumpai bura-bura (Panicum repens) terdiri dari 9 ordo dan 24 famili (Table 4). Dari jenis serangga yang ditemukan terdiri dari jenis serangga predator, parasitoid dan hama yaitu penggerek batang padi, walang sangit, jenis wereng hijau, pengisap polong dan pemakan daun. Persentase jenis hama (22,60%), predator (64,50%) dan parasitoid (12,90%).
Kehadiran serangga musuh alami (predator dan parasitoid) tidak berhubungan langsung dengan tanamannya atau serangga tetapi dengan serangga-serangga lain yang merupakan mangsa. Parasitoid biasanya mempunyai inang yang spesifik, sedangkan predator mempunyai mangsa dengan kisaran lebih luas sehingga dapat dijumpai pada beberapa tanaman terutama dari jenis Arachnida (laba-laba ). Setiap serangga umumnya datang mengunjungi bunga karena tertarik oleh bau atau warnanya dan disamping itu untuk mendapatkan makanannya. Menurut Sunjaya (1970), banyak diantaranya jenis-jenis serangga tertarik oleh bau-bauan yang dipancarkan bunga atau buah. Zat yang berbau tersebut merupakan senyawa kimia yang mudah menguap seperti alkohol, eter atau minyak esensiil, diantaranya jenis kupu-kupu yang banyak tertarik akan minyak esensiil yang dikandung oleh bunga atau buah.
Dengan demikian kumpai bura-bura (Panicum repens) merupakan tempat berlindungnya bagi sebagai besar musuh alami padi.


















Tabel 4. Keanekaragaman serangga yang berasosiasi dengan kumpai bura-bura
(Panicum repens) di lahan rawa pasang surut.
Spesies
Famili
Ordo
Hama/Musuh alami
Micraspis sp
Coccinellidae
Coleoptera
Predator
Faederus sp
Staphylinidae
Coleoptera
Predator
Ophionea ishii ishii
Carabidae
Coleoptera
Predator
Hapalochros sp
Malachiidae
Coleoptera
Predator
Synharmonia sp
Coccinellidae
Coleoptera
Predator
Conocephalus longipennis
Tettigoniidae
Orthoptera
Predator
Methioce sp
Gryllidae
Orthoptera
Predator
Tetragnatha mandibulata
Tetragnathidae
Arachnida
Predator
Tetragnatha japanica
Tetragnathidae
Arachnida
Predator
Oxyopes sp
Oxyopidae
Arachnida
Predator
Lycosa sp
Lycosidae
Arachnida
Predator
Argiope sp
Araneidae
Arachnida
Predator
Phidippus sp
Salticidae
Arachnida
Predator
Pipunculus sp
Pipunculidae
Diptera
Parasitoid
Apanteles sp
Braconidae
Hymenoptera
Parasitoid larva
Dolichoderus sp
Formicidae
Hymenoptera
Predator telur/larva
Agriocnemis femina
femina
Agrionidae
Odonata
Predator
Orthetrum sabina sabina
Libellulidae
Odonata
Predator
Solenopsis sp
Formicidae
Hymenoptera
Predator
Anatrichus sp
Chloropidae
Diptera
Predator
Xanthopimpla punctata
Ichneumonidae
Hymenoptera
Parasitoid larva
Telenomus rowani
Scelionidae
Hymenoptera
Parasitoid telur
Sumber :Asikin. et al. (2001); Asikin dan Najib, (2003)



Banta (Leersia hexandra)

Tumbuhan liar /gulma jenis banta (Leersis hexandra) merupakan jenis gulma yang agak sulit dikendalikan di lahan rawa. Kebiasaannya jenis gulma ini banyak tumbuhan dapat daerah yang agak kering atau keadaan airny macak-macak. Hasil penelitian dikethaui bahwa pada tumbuhan/gulma banta tersebut ditemukan beberapa jenis musih alami (Tabel 5).

Tabel 5. Serangga musuh alami pada tumbuhan/gulma banta (Leersia hexandra) di
Lahan rawa pasang surut.

Jenis tumbuhan

Banta (Leersia hexandra)
Musuh alami

Paederus sp
Tetragnatha mandibulata
Lycosa sp
Oxyapes sp
Ophionea sp
Hemiptera
Conocephalus longipennis
Semut hitam
Paederus sp
Hyminoptera
Keterangan

++
++
++
+++
+
+
+
++
++
++

Tumbuhan Liar di Lahan Lebak
Di lahan Rawa lebak diketahui bahwa ada 25 spesies gulma yang terdiri atas 17 spesies gulma golongan berdaun lebar, 5 spesies golongan rumput, dan 3 spesiies golongan teki. Gulma dominan dari gulma golongan berdaun lebar adalah : Eichornia crassipes, Polygonom barbatum, Cleome rutidosperma, Salvinia cuculata, Altenanthera sessilis, Hispis bervipis, Ageratum conyzoides, Hydrolea zeylaniea dan ciplokan (Physalis angulata L).

Serangga Musuh Alami pada Tumbuhan Liar di Lahan rawa lebak

Menurut Asikin dan Najib, (2003) melaporkan bahwa pada gulma ciplokan tersebut cukup banyak ditemukan adanya serangga predator Micraspis sp dan Hormomia sp (Tabel 5). Serangga jenis predator tersebut makan atau pengisap bunga dari tumbuhan ciplokan tersebut. Menurut Tjitrosoepomo (1989) dalam Siswanto dan Trisawa (2001), setiap jenis tanaman/tumbuhan memiliki daya tarik yang berbeda terhadap serangga. Serangga umumnya datang mengunjungi bunga karena tertarik oleh bau atau warna untuk mendapatkan makanan. Bunga adalah bagian tumbuhan yang paling menarik bagi serangga karena bau dan warnanya dan mendapatkan makanannya, namun seringkali mempunyai bentuk khas, sehingga serangga yang mampu memanfaatkan hanya jenis tertentu saja.
Menurut Norlund (1987) salah satu faktor penyebab ketertarikan suatu serangga untuk hinggap dan bertelur pada tanaman adalah adanya senyawa biokimia volatile yang disebut allelokimia yang dikeluarkan oleh tanaman dan sangat mempengaruhi perilaku serangga.

Tabel 5. Serangga musuh alami yang berasosiasi pada gulma ciplokan (Physalis
angulata L) dan padi di lahan lebak.
Jenis musuh alami
Jenis serangga
Keterangan
Diptera
Parasitoid
+
Hymenoptera
Parasitoid
+
Micraspis sp
Predator
+++
Harmonia sp
Predator
+++
Ophionia spp
Predator
++
Capung jarum
Predator
++
Paederus sp
Predator
++
Capung biasa
Predator
+++
Tetragnatha mandibulata
Predator
+++
Tetragnatha japanica
Predator
++
Oxyopes sp
Predator
++
Lycosa sp
Predator
++
Argiope sp
Predator
++
Phidippus sp
Predator
+
Pipunculus sp
Predator
+
Apanteles sp
Parasitoid
++
Dolichoderus sp
Predator
+
Agriocnemis femina
Femina
Predator
+++
Solenopsis sp
Predator
+
Anatrichus sp
Predator
+
Xanthopimpla punctata
Parasitoid
++
Telenomus rowani
Parasitoid
+++
Cremnops sp
Prasitoid
+
Tetrastichus schoenobii
Parasitoid
++
Trichogramma sp
Parasitoid
++
Conosephalus longipennis
Predator
++
Metioche vittaticollis
Predator
++
Anaxipha longipennis
Predator
+
Agriocnemis femina femina
Predator
+++
Ischnura senegalensis
Predator
+
Orthetrum sabina sabina
Predator
++
Tholymis tillarga
Predator
+
Neorothemis fluctuans
Predator
+
Rhodothemis rufa
Predator
+
Rhyothemis phyllis phyllis
Predator
+
Ischnojoppa luteator
Predator
+
Sumber : Asikin (2004).


Menurut Asikin (2002), serangga predator Micraspis sp dan Harmonia sp tersebut juga banyak ditemukan pada tanaman jagung, lombok dan semangka di lahan lebak. Tertariknya kedua serangga predator tersebut karena pada jenis tanaman tersebut cukup banyak ditemukan mangsanya yaitu jenis kutu daun. Dengan dekimian predator tersebut selain memangsa jenis nimfa, larva ,dewasa jenis wereng batang, juga memangsa jenis kutu daun pada tanaman jagung, lombok dan semangka. Menurut Shepard et.al (1987), larva kumbang Harmonia sp ini lebih rakus dari pada yang dewasa dengan memakan 5-10 mangsa (telur, nimfa, larfa, dewasa) tiap hari.

KESIMPULAN
Di lahan pasang surut dan lebak ditemukan jenis musuh alami (parasitoid dan predator) yang terdiri dari beberapa ordo, tetapi yang dominan ditemukan antara lain : Arachnida, Odonata, Orthoptera, Coleptera, Diptera Dermaptera dan Hymenoptera. Selain pada tanaman padi serangga parasitoid dan predator juga cukup banyak ditemukan pada tumbuhan liar pasang surut seperti pada purun tikus (Eleocharis dulcis), rumput bulu babi (Eleocharis retroflata), kelakai (Stenochiaena palutris), perupuk (Phragmites karka), rumput bundung (Scirpus grosus), rumput purun kudung (Lepironea articulata), banta (Leersia hexandra) dan kumpai bura-bura (Panicum refens). Adapun jenis parasitoid telur yang terbanyak ditemukan adalah T.rowani, Trichogramma sp dan T. Schoenobii, sedangkan parasitoid larva hanya jenis Apenteles sp.

DAFTAR PUSTAKA


Asikin.S. dan M.Thamrin. 1997. Peranan Purun tikus (Eleocharis dulcis) Sebagai Tanaman Perangkap Hama Penggerek Batang Padi Putih dan HabitatMusuh Alami. Disampaikan pada Seminar 27 – 28 Juli. Balai Penelitian Tanaman Pangan Lahan Rawa. Banjarbaru. 9p.

Asikin S., 2000. Pemantauan musuh alami di lahan rawa. Laporan Hasil Penelitian Balittra. Banjarbaru.

Asikin, S., M.Thamrin dan A. Budiman. 2000. Purun Tikus (Eleocharis dulcis) (Burm.F.) Henschell Sebagai Agensia Pengendali Hama Penggerek Batang Padi dan Konservasi Musuh Alami di Lahan Rawa Pasang Surut. Prosiding Simposium Keanekagaragam Hayati dan Sistem Produksi Pertanian Cipayung, 16-18 Nopember 2000.

Asikin.S., 2001. Serangga Musuh Alami di Lahan Pasang Surut. Laporan Hasil Penelitian Balittra. Banjarbaru.

Asikin, S., M.Thamrin dan A. Budiman. 2001. Purun Tikus (Eleocharis dulcis) (Burm.F.) Henschell Sebagai Agensia Pengendali Hama Penggerek Batang Padi dan Konservasi Musuh Alami di Lahan Rawa Pasang Surut. Prosiding Simposium Keanekagaragam Hayati dan Sistem Produksi Pertanian Cipayung, 16-18 Nopember 2000.

Asikin.S., dan Najib. 2003. Keadaan Musuh Alami pada Beberapa gulma Dominan Di lahan Rawa Pasang Surut. Laporan hasil Penelitian Balittra. Banjarbaru.

.

Asikin.S., 2005. Parasitoid dan Predator di Lahan Pasang surut. Laporan Hasil Penelitian balittra. Banjarbaru.

Budiman., A., M.Thamrin dan S.Asikin. 1988. Beberapa Jenis Gulma di Lahan Pasang Surut Kalimantan Selatan dan Tengah Dengan Tingkat Kemasaman Tanah Yang Berbeda. Prosiding Konperensi KeIX HIGI. Bogor 22-24 Maret 1988.

Djahab, N., 2000. Parasitoid di Lahan Pasang surut. Laporan Hasil Penelitian Balittra. Banjarbaru.

Norlund, D.A. 1987. Plant Produced Allelochemics and Their Involvement in the Host Slection Behaviour of PaRASITOIDS. P. 103-108. In Laberyrie et al. (eds). Insects Plant. Proceeding of 6 th International Simposium on Insect Plant Relationships (PAU, 1986). W. Junk Publisher. 459p.


Sunjaya, P.I. 1970. Dasar-Dasar Serangga. Bagian Ilmu Hama Tanaman Pertanian.
IPB. Bogor.
Shepard, B.M., A.T. Baron, and J.A.Litsinger. 1987. Helful Insects, Spider and Pathogens. IRRI. 127p.

Siswanto dan I.M.Trisawa. 2001. Keanekaragaman Serangga yang Berasosiasi dengan Tanaman Obat di Kebun Koleksi Balittro. Prosiding Simposium Kearekaragaman Hayati Artropoda pada Sistem Produksi Pertanian. Perhimpunan Entomologi Indonesia dan Yayasan Kearekaragaman Hayati Indonesia. Cipayung, 16-18 Oktober 2000.

Tidak ada komentar: